Teknologi Paling Aplikatif pada Industri Informasi.
Media Indonesia, Kamis, 1 Mei 1997
Aplikasi untuk Industri TV di Indonesia
Beberapa waktu yang lalu di harian ini saya menulis mengenai Era Pay TV di Indonesia (Media Indonesia tanggal 18 April 1996). Di dalamnya saya menggambarkan teknologi baru yang telah dikembangkan untuk memancarkan siaran TV dan juga sebagai sarana untuk data communication, yaitu Wireless System. Karena ekonomis, teknologi ini sekarang diakui telah mencatat sejarah baru sistem penyiaran TV di Amerika. Apalagi setelah disempurnakan dengan teknologi MPEG2 atau digital compression (lihat box) telah menjadikan Wireless System bisa memancarkan hingga sekaligus ratusan kanal dan dengan kualitas penerimaan yang tinggi.
Jika diterapkan di Indonesia teknologi ini sebenarnya menjawab kebutuhan lima TV swasta Indonesia yang terus berlomba-lomba menambah areal liputan siarannya di daerah-daerah. Setiap stasiun TV swasta terus menambah jumlah stasiun relay di daerah-daerah, karena penetrasi yang luas menjadi penting untuk menjaring iklan sebanyak-banyaknya. Kendati stasiun relay kini dibangun dengan bekerja sama antar lima stasiun, satu stasiun relay membutuhkan investasi sebesar kira-kira lima milyar Rupiah. Belum ditambah dengan biaya pengoperasiannya setiap bulan. RCTI misalnya, berencana untuk memiliki 300 stasiun relay. Padahal dengan Wireless System biaya untuk membangun stasiun Wireless System cukup dengan USD 200.000.
Heartland Wireless Communications, Inc., yang mengaku perusahaan Pay TV dengan Wireless System terbesar di Amerika, hanya menawarkan USD 50 untuk mulai berlangganan yang termasuk didalamnya sewa peralatan dan biaya instalasi ditambah gratis iuran bulan pertama.
Wireless System
Wireless System yang di Amerika yang mulanya disebut MMDS (Multi-point Multi-channel Distribution Service) kini adalah industri yang bernilai sebesar dua milyar Dollar Amerika setahun. Awalnya, system ini digunakan untuk komunikasi data bisnis. Sekarang pun masih digunakan oleh sistem komunikasi data oleh kebanyakan Bank, untuk ATM misalnya. Wireless System juga digunakan secara luas oleh operator telephone selular dan pager. Wireless System menggunakan pemancaran gelombang mikro atau microwave transmission, sehingga sistem ini membutuhkan alat tambahan pada pesawat TV untuk menerima siaran MMDS atau Wireless System ini. Banyak perusahaan elektronik yang telah terjun ke dalam industri peralatan Wireless System ini. Di antaranya adalah : People's Choice TV, PacTel, NYNEX, Thomson (RCA), Zenith, dan General Instruments. Sedangkan Pasific Monolithics, yang terletak di jantung Lembah Silicon di Amerika adalah perusahaan yang terbesar dalam memproduksi peralatan Wireless System. Pasific Monolithics melayani lebih dari 150 perusahaan penyedia siaran Wireless System di 40 negara di seluruh dunia.
Wireless System sebenarnya sudah ada sejak tahun 1984 di Amerika. Waktu itu Wireless System sudah bisa menyediakan 33 channel (kanal) analog. Industri ini tumbuh begitu pesatnya sejak dihapuskannya pembatasan bagi Wireless System pada 1992 untuk ikut menyiarkan acara-acara top dari jaringan TV broadcast biasa. Dari hanya 200.000 pelanggan tiba-tiba tumbuh sebesar 250% menjadi 750.000 pelanggan pada akhir tahun 1994. Menurut Presiden Wireless Cable Association International, Andrew Kreig, Wireless System saat ini telah mencapai 5 juta pelanggan tersebar di 80 negara di dunia.
Wireless System adalah sistem yang paling ekonomis yang pernah dikembangkan untuk pemancaran siaran TV. Wireless System bisa menjawab mahalnya peralatan pemancar dan penerima siaran DBS yang harus dibeli oleh pelanggan (lihat tulisan saya Di Era Siaran DBS, TV Swasta Tergusur? Media Indonesia 6 Juni 1996, juga Mengukur Bisnis TV Digital Peter Gontha, SWA 5 Maret 1997). Wireless System menjawab mahalnya investasi yang dikeluarkan jaringan TV broadcast biasa untuk mendirikan sebuah satu stasiun relay di daerah supaya areal cakupannya meluas (seperti lima TV swasta di Indonesia). Atau Wireless System juga menjawab tidak praktisnya membangun siaran TV yang didistribusikan lewat jaringan kabel coaxial, seperti yang dilakukan Indovision di beberapa perumahan di Jabotabek (lihat Era Pay TV di Indonesia).
Layanan Baru yang Bisa ditawarkan TV Swasta
Satu stasiun Wireless System dapat menyediakan 33 kanal siaran analog atau 100 hingga 300 kanal siaran digital! Selain bisa digunakan untuk kanal-kanal siaran TV, kanal ini juga bisa digunakan untuk membangun Interactive TV (pay-per-view), atau kanal untuk access ke Internet dengan kecepatan mengirim data sebesar 36 Megabit per detik (lewat kabel telepon paling tinggi cuma 28,8 kilobit per detik).
Interactive TV sebenarnya sudah diaplikasikan oleh beberapa stasiun TV swasta Indonesia, namun untuk aplikasi yang sederhana yakni sebagai sarana bermain game, seperti Jitu, Gol Gol Gol dan lain-lain. Dengan Wireless System dapat disediakan interactive TV yang lebih menarik, yaitu menyediakan acara (biasanya film) yang bisa dipilih (pay-per-view). Pelanggan hanya akan membayar film yang dipesannya saja. Di Amerika, pay-per-view ini telah menurunkan pendapatan usaha rental film (Laser Disk dan Kaset) karena melalui pay-per-view, orang tidak perlu ke luar rumah untuk meminjam dan mengembalikan film dengan harga yang sama.
Untuk membangun Pay-per-view di Indonesia cukup bekerjasama dengan misalnya dengan DirecTV di Amerika yang telah memiliki perlengkapan pay-per-view. Film yang dipesan dapat ditransfer dari DirectTV melalui satelit kemudian dipancarkan ke rumah pemesan melalui Wireless. Kendati secara teknologi hal ini memungkinkan, namun di Indonesia barangkali pay-per-view ini akan terbentur pada soal peraturan, karena ini menyangkut soal serbuan "budaya asing" ke Indonesia yang sebenarnya juga sudah terjadi lewat serbuan "budaya asing" lewat Laser Disc, kaset dan terakhir lewat murahnya Video CD bajakan. Padahal lewat pay-per-view, "serbuan" ini lebih bisa dikontrol atau diseleksi dibanding menyeleksi dan mengontrolnya lewat rental dan pasar gelap.
Meski demikian Wireless System ini memiliki kekurangan, yaitu siarannya tidak boleh terhalang oleh gedung atau bukit untuk mendapatkan mutu siaran yang maksimal. Juga radius siarannya hanya 75 sampai 90 miles atau sekitar 130 km. Namun demikian kekurangan itu bisa diatasi dengan dengan peralatan repeater untuk memperbaiki siaran di daerah yang terhalang (daerah bayangan).
Di Amerika, di mana kompetisi begitu ketatnya, jumlah kanal yang ditawarkan sebuah stasiun Pay TV menjadi faktor kunci untuk memenangkan persaingan. Karena itu digital compression (lihat box) sudah menjadi standar untuk mendapatkan jumlah kanal yang banyak. Di Indonesia siaran Pay TV dengan banyak kanal itu sudah dimulai oleh Indovision lewat satelit Palapa C2. Nanti, setelah satelit Indostar diluncurkan, kanal yang tersedia dan kualitas akan bertambah lebih dari 19 kanal yang sekarang sudah tersedia. Indovision saat ini sebagai perusahaan siaran Pay TV lewat satelit (DBS) memang belum menjadi ancaman bagi lima TV swasta jika melihat target pemirsanya yang jauh berbeda. Juga besarnya harga peralatan penerima siaran Indovision (antena, receiver dan decoder). Meski demikian sebagai bisnis, Indovision adalah bisnis yang prospektif karena memang memiliki target penonton yang sangat jelas, yaitu golongan dengan status ekonomi menengah ke atas. Apalagi harga peralatan penerima siaran TV digital lewat satelit Indostar akan lebih murah dari yang tersedia sekarang
Televisi digitalatau penyiaran digitaladalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.
Pengembangan televisi digital antara lain dikarenakan:
Perubahan lingkungan eksternal
Pasar TV analog yang sudah jenuh
Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
Perkembangan teknologi
Teknologi pemrosesan sinyal digital
Teknologi transmisi digital
Teknologi semikonduktor
Teknologi peralatan yang beresolusi tingggi
Daftar isi [sembunyikan]
1 Keberadaan TV Digital di Indonesia
2 Frekuensi TV Digital
2.1 Kelebihan Frekuensi TV Digital
3 Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
3.1 Kualitas Penyiaran TV Digital
3.2 Manfaat Penyiaran TV Digital
4 Transisi ke TV Digital
5 Pranala luar
6 Referensi
7 Lihat pula
[sunting] Keberadaan TV Digital di Indonesia
Stasiun TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
[sunting] Frekuensi TV Digital
Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
[sunting] Kelebihan Frekuensi TV Digital
Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.
[sunting] Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di radius yang sama.
[sunting
Kualitas Penyiaran TV Digital
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
[sunting] Manfaat Penyiaran TV Digital
TV Digital digunakan untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).
Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti [[internet]
Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat).
[sunting] Transisi ke TV Digital
Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.
Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital.
Masa transisi diperlukan untuk melindungi pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini. Operator TV yang sudah ada dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan, SDM dan lain sebagainya. Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog.
Pola Kerja Sama Operasi ditempuh antar penyelenggara TV yang sudah ada dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia jaringan dan penyedia isi
[sunting
Menuju Implementasi Siaran Televisi Digital Terrestial di Indonesia
Hary Budiarto*, Gamantyo Hendrantoro**, Bambang Heru Tjahjono*
*Bidang Sistem Komunikasi Multimedia Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi-BPPT ** Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember hary@inn.bppt.go.id, gamantyo@ee.its.ac.id
Abstraksi
Penyiaran TV digital didefinisikan sebagai pengambilan atau penyimpanan gambar dan suara secara digital, ditransmisikan secara digital, diterima di pesawat penerima secara digital baik yang fixed maupun yang mobile. Migrasi atau peralihan dari sistem siaran TV analog ke sistem siaran TV digital tidak dapat dihindari dalam jangka waktu tertentu, bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang memiliki jumlah penduduk yang besar dengan kebudayaan beragam sangat membutuhkan variasi program-program siaran TV. Namun keterbatasan alokasi frekuensi menyebabkan keterbatasan dalam memberikan ijin operasi bagi operator-operator TV baru, sehingga kompetisi program menjadi rendah dan masyarakat tidak mempunyai pilihan dalam menyaksikan program-program yang berkualitas. Dengan adanya uji coba dan hasil pengukuran sinyal siaran TV digital diharapkan akan memberikan konstribusi yang signifikan bagi perencanaan siaran TV digital di Indonesia sehingga dapat memuaskan kepentingan semua komponen yang terlibat, termasuk konsumen, operator, penyedia konten, dan pemerintah selaku regulator.
Kata Kunci : TV Digital, DVB-T, OFDM, PropagasiGelombang
1. PENDAHULUAN
Menuju implementasi ke siaran TV digital bukan berarti harus berpindah menggunakan pesawat TV baru yang digital, melainkan lebih berfokus pada sinyal digital yang ditransmisikan dari pemancar, sehingga pesawat TV dari pemirsa cukup ditambahkan perangkat set-top box untuk dapat menerima sinyal TV digital ini. Kelebihan sinyal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap derau dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di bagian penerima dengan suatu kode koreksi error (error correction code). Keuntungan lainnya adalah konsumsi bandwidth yang lebih efisien serta efek interferensi yang lebih rendah dan penggunaan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak. Pada sistem analog, efek lintasan jamak ini akan menimbulkan echo yang berakibat munculnya gambar ganda yang sangat mengganggu kenikmatan menonton.
Kualitas penerimaan sinyal pada mobile terminal (misal telepon genggam atau pesawat penerima di atas kendaraan bergerak) pun saat ini bisa terjaga dengan menerapkan space diversity yang memanfaatkan lebih dari satu antena penerima yang dikombinasikan dengan cara tertentu, serta dengan menerapkan sistem adaptasi perubahan kanal yang cepat dan akurat. Dengan demikian efek fluktuasi pelemahan sinyal karena lintasan jamak dan efek Doppler dapat dikurangi. Bahkan varian teknologi siaran TV digital baru seperti DVB-H dan DMB-T memungkinkan penerima bergerak dapat menikmati siaran hanya dengan perangkat penerima yang sederhana.
Dari segi layanan, sistem TV digital mampu meningkatkan kualitas siaran di samping memberikan lebih banyak pilihan program kepada pemirsa, serta memungkinkan konvergensi dengan berbagai media seperti media internet, dan media telepon seluler serta PDA. Di sisi aplikasi, siaran TV digital memberikan fleksibilitas aplikasi interaktif sehingga akan sangat mendukung kebutuhan interaksi antara suatu enteprise dengan penggunanya baik yang bersifat komersial, dan non-profit seperti interactive advertisement, tele-news, tele-banking, tele-shopping, maupun non-komersial seperti tele-education, tele-working dan tele-traffic.
Sejak awal 2006 telah dilakukan uji coba siaran dengan pemancar televisi digital yang berlokasi di TVRI. Standar TV digital terrestrial yang diuji meliputi sistem DMB-T, DVB-T, dan DVB-IP. Depkominfo telah mengalokasikan kanal 27 (519,25 MHz) dan 34 (575,25 MHz) untuk keperluan uji coba ini. Sementara itu, untuk siaran radio digital akan menggunakan frekuensi yang saat ini telah dipakai Radio Delta Insani Jakarta (99.1 MHz) dan Radio Suara Sangkakala Surabaya (106 MHz).Tim gabungan BPPT dan ITS telah sempat melakukan pengukuran daya sinyal terima di berbagai titik di sekitar pemancar DVB-T & DVB-H yang terpasang pada ketinggian sekitar 100 meter di menara TVRI Senayan.
Paper ini akan membahas tentang tatangan dan prospek untuk migrasi ke siaran TV Digital serta penyampaian hasil pengukuran yang telah dilakukan dalam rangka program insentif dari kementerian negara riset dan teknologi. Beberapa temuan telah didapatkan bahwa penerima yang dapat melihat langsung ke pemancar tanpa halangan biasa disebut line of sight atau LOS memiliki kualitas cakupan yang sangat baik dengan peluang 95% untuk mencapai status QEF (quasi-error free). Namun untuk kondisi terhalang, hanya lokasi pada jarak cukup dekat saja yang memiliki peluang serupa, sedangkan lokasi pada jarak menengah dan jauh, antara 2 sampai 5 km dari pemancar, memiliki kualitas cakupan yang buruk dengan peluang sekitar 10% saja untuk mencapai QEF.
2. PEMBAHASAN
2.1 Standard Teknologi TV Digital
Dalam sistem siaran TV digital terrestial terdapat 2 bagian standarisasi yaitu bagian I standar untuk kompresi dan multiplexing, serta bagian II untuk kode koreksi kesalahan dan sistem transmisi. Standar untuk bagian I sebagian besar menggunakan Moving Pictures Experts Group-2 (MPEG-2) untuk kompresi. Untuk bagian II terdapat sejumlah standar TV digital untuk siaran terrestrial yang berkembang yaitu Digital Video Broadcasting Terrestial (DVB-T) dari Eropa, Integrated service Digital Broadcasting Terrestial (ISDB-T) dari Jepang, Advanced Television Systems Committee (ATSC) dari Amerika Serikat, Terrestial Digital Multimedia Broadcasting (TDMB) dari Korea, Digital Multimedia Broadcasting Terrestial (DMB-T) dari China. Masing-masing standar dan beberapa variannya telah diadopsi oleh sejumlah negara. DVB diadopsi oleh seluruh Eropa dan sejumlah negara di Asia dan Australia, sedangkan ATSC oleh Amerika Utara dan sejumlah negara di Amerika Selatan dan Asia.
Sistem ATSC mengirimkan sinyal TV digital dengan teknik modulasi amplitudo digital yang dipadu dengan pemfilteran VSB untuk membatasi bandwidth. ATSC dipandang lebih sesuai untuk penerima TV yang tidak bergerak dan sejak semula memang dirancang untuk mampu menghantarkan sinyal HDTV. Namun DVB-T dan ISDB-T yang berbasis teknik OFDM (orthogonal frequency division multiplexing) yang dikombinasikan dengan interleaving memiliki kelebihan dalam kemampuannya untuk menjangkau pelanggan TV yang bergerak, bahkan yang berada di atas mobil berkecepatan tinggi. Teknik OFDM membagi aliran informasi TV digital yang berlaju tinggi ke dalam sejumlah sub-aliran dengan laju rendah yang masing-masing akan memodulasi gelombang pembawa yang saling orthogonal. Teknik ini mampu memberikan imunitas terhadap efek lintasan jamak. Sedangkan interleaving pengubahan urutan simbol-simbol yang ditransmisikan untuk kemudian ditata kembali pada penerima akan memberikan kekebalan terhadap gangguan kanal yang berupa fading maupun derau impuls. Dipadu dengan dua lapis teknik pengkodean untuk koreksi sinyal, maka sistem DVB-T memiliki ketahanan tinggi terhadap berbagai gangguan akibat kondisi kanal yang buruk dengan adanya derau, lintasan jamak, dan variasi daya terima karena fading. DVB-T juga dapat diimplementasikan dalam mode SFN (single frequency network) di mana suatu operator dapat memasang beberapa pemancar dengan frekuensi yang sama tersebar pada suatu area dengan tujuan untuk memperluas dan memperbaiki kualitas cakupan tanpa perlu menambah frekuensi.
Pada sistem ISDB-T digunakan BST-OFDM (Band Segmented Transmission -OFDM) sebagai sistem transmisi. Satu kanal TV selebar 6 MHz dibagi ke dalam 13 segmen yang masing-masing dimodulasi secara OFDM. Sedangkan sistem T-DMB yang dikembangkan di Korea merupakan modifikasi aplikasi sistem radio DAB (Digital Audio Broadcasting) pada band VHF. Untuk siaran terrestrial, standar yang dirilis paling akhir adalah DMB-T yang dikembangkan oleh Tsinghua University China yang merupakan modifikasi dari DVB-T. Keunggulan DMB-T disebabkan oleh sistem OFDM yang dilengkapi sinkronisasi pada domain waktu (TDS-OFDM). Sinyal sinkronisasi dikirim secara terpisah dari sinyal TV dengan menggunakan teknologi spread spectrum sehingga memberikan ketahanan lebih tinggi bagi sinyal sinkronisasi terhadap derau dan interferensi sehingga proses deteksi OFDM yang membawa sinyal TV menjadi lebih baik pula.
2.2 Tantangan dan Prospek Siaran TV Digital
Di Indonesia siaran digital sebenarnya sudah dimulai sejak 1997 dalam format TV digital satelit dengan jumlah pelanggan saat ini melebihi 200 ribu. Sedangkan kandidat konsumen siaran TV digital terestrial yang cukup menjanjikan adalah para pengguna telepon seluler dan piranti PDA. Sesuai dengan kondisi pesawat penerima untuk jenis pelanggan semacam ini kualitas resolusi gambar tidak perlu menjadi prioritas utama, namun gambar harus dapat diterima dengan baik tanpa distorsi, bayangan, bintik-bintik, ataupun terputus walaupun penerima sedang bergerak dengan kecepatan tinggi. Penggunaan daya kecil (batere) secara irit juga harus menjadi pertimbangan. Segmen lain yang juga menjanjikan adalah rumah tangga pemilik pesawat TV. Jumlah pemilik TV saat ini yang berkisar antara 40 sampai 50 juta rumah merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri konten atau aplikasi siaran TV di Indonesia. Dalam hal ini, kemampuan mengirimkan gambar yang beresolusi tinggi lebih menjadi prioritas dibandingkan ketahanan terhadap perubahan kondisi karena pergerakan.
Selain itu, beragam keinginan dan harapan dari berbagai komponen masyarakat perlu diakomodasi dalam menuju implementasi ke siaran TV digital. Operator stasiun televisi tentunya menginginkan sistem siaran TV Digital yang mampu memberikan kualitas penerimaan sinyal yang tinggi dengan daya pemancar yang serendah-rendahnya. Fitur lainnya yang dikehendaki operator adalah SFN yang memungkinkan perluasan area cakupan dengan stasiun pemancar yang tersebar namun semua beroperasi pada kanal frekuensi yang sama. Pemerintah sebagai regulator menginginkan sistem siaran TV digital dengan efisiensi spektrum yang tinggi, mampu mengakomodasi stasiun TV sebanyak-banyaknya dalam spektrum frekuensi yang dialokasikan untuk siaran TV. Implementasi siaran TV digital juga harus dapat menunjang terjadinya transisi yang mulus dari analog ke digital, serta mengakibatkan saling interferensi yang serendah-rendahnya, baik untuk stasiun pada kanal frekuensi yang sama maupun yang bersebelahan.
Masalah set-top box (STB) perlu mendapat perhatian besar karena perangkat inilah yang akan menjadi jembatan bagi masyarakat untuk menyeberang dari sistem analog ke digital dengan cepat dan mudah. Dengan sendirinya, ketersediaan perangkat ini dengan harga semurah mungkin akan ikut menentukan kesuksesan migrasi. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar industri elektronika nasional dapat mengambil momentum ini dengan memproduksi STB Nasional yang khusus dimanfaatkan bagi pasar dalam negeri agar tidak dibanjiri oleh produk-produk STB import. Kriteria STB yang perlu dikembangkan ini, di antaranya memiliki harga yang terjangkau, menghasilkan penerimaan berkualitas tinggi baik untuk fixed maupun di kendaraan sesuai kondisi lingkungan Indonesia, memiliki menu berbahasa Indonesia, memanfaatkan kaidah-kaidah yang dipersyaratkan oleh Standard Nasional Indonesia (SNI), sebanyak mungkin melibatkan SDM nasional baik dari lingkungan akademisi, lembaga ristek, maupun industri lokal, serta memiliki fitur Early Warning System.
Dalam era konvergensi teknologi telekomunikasi, informasi dan penyiaran, STB dapat juga digunakan untuk penetrasi telekomunikasi dan mengurangi digital devide di daerah pedesaan dengan pengembangan komputer murah yang didalamnya dilengkapi dengan komponen STB. Untuk penerapan sistem penyiaran di daerah perbatasan sistem siaran TV digital sangat dibutuhkan mengingat hanya tersedia 1 kanal frekuensi yang bisa digunakan.
2.3 Pengukuran Siaran TV Digital di Jakarta
Tim gabungan BPPT dan ITS dengan pembiayaan dari dana insentif Kementerian Ristek telah melakukan pengukuran daya sinyal terima di berbagai titik di sekitar pemancar siaran TV digital dengan standard teknologi DVB-T yang terpasang pada ketinggian sekitar 100 meter di menara TVRI Senayan Jakarta dan ditransmisikan pada kanal 34 (575,25 MHz). Sedangkan setting parameter transmisi pada saat uji coba mempunyai karakteristik, daya pancar efektif: 400 Watt, dengan modulasi OFDM 8K -16 QAM yang mempunyai konfigurasi code rate 3/4 dan guard interval 1/16. Alat pengukuran yang digunakan adalah PRODIG-5 dan Pixel matrix yang mampu mengukur parameter seperti CBER, VBER, C/N, field strength, impulse respon, audio dan video bandwith.
Secara umum, hasil analisa pengukuran sistem TV digital terrestrial (DVB-T) tersebut, memberikan kualitas penerimaan gambar yang lebih baik, bebas dari echo, lebih tahan terhadap pelemahan daya dan gangguan derau (lihat gambar). Pengukuran efek penurunan daya terima sebagai fungsi jarak dan lingkungan (shadowing) menunjukkan penurunan daya yang sebanding dengan pangkat 3.28 dari jarak dengan standar deviasi variasi redaman sebesar 8.12 dB, seperti ditunjukkan pada Gambar 1
Gambar 1. Hasil pengukuran daya terima sebagai fungsi jarak dan hasil regresi linear
Analisis dari hasil tersebut menunjukkan bahwa degan konfigurasi system transimi yang digunakan saat itu serta dengan daya pancar efektif 400 watt, diprediksi hanya sekitar 60 % wilayah yang terliput dengan kondisi QEF (quasi error free, terjadi pada C/N Rayleigh lebih dari 16.7 dB untuk konfigurasi yang digunakan sekarang) jika diasumsikan radius 4 kilometer. Diperkirakan proporsi wilayah cakupan dengan status QEF dapat meningkat sampai 90% jika daya pancar efektif dinaikkan sepuluh kali lipat, seperti ditunjukkan pada gambar 2.
Lebih rinci, penerima yang dapat melihat langsung ke pemancar tanpa halangan biasa disebut line of sight, atau LOS memiliki kualitas cakupan yang sangat baik dengan peluang 95% untuk mencapai status QEF. Namun untuk kondisi terhalang, hanya lokasi pada jarak cukup dekat saja yang memiliki peluang serupa, sedangkan lokasi pada jarak menengah dan jauh, antara 2 sampai 5 km dari pemancar, memiliki kualitas cakupan yang buruk dengan peluang sekitar 10% saja untuk mencapai QEF, seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Garis 16.7 dB menunjukkan C/N minimum untuk kondisi QEF. Sementara pada gedung bertingkat sampai jarak 5-6 kilometer sekali pun masih dapat diperoleh kualitas penerimaan yang cukup baik pada lantai yang tinggi, seperti yang telah dicoba pada gedung BPPT. Sebagai catatan, status QEF tidaklah mutlak diperlukan untuk mendapatkan gambar dengan kualitas yang memadai untuk ditonton. Namun tentunya kondisi terukur di atas masih dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, di antaranya dengan mengubah parameter transmisi, seperti jenis modulasi, pengkodean, ataupun daya pancar, atau menerapkan SFN.
Gambar 2. Prediksi prosentase daerah cakupan sebagai fungsi radius untuk berbagai nilai pancar efektif
Gambar 3. Probabilitas cakupan untuk lokasi berkondisi NLOS pada jarak dekat, sedang dan jauh.
Uji coba sederhana menyusur suatu jalur pengukuran sepanjang 100 meter mengindikasikan bahwa pesawat penerima yang bergerak di atas kendaraan dengan laju 40 km/jam di area seputar Jakarta pusat dapat mengalami pelebaran spectrum karena efek Doppler sampai sebesar 4 Hz (lihat gambar 4). Pelebaran spectrum ini meningkat sampai 10 Hz jika kendaraan melaju dengan kecepatan 100 km/jam hal yang bisa terjadi pada jalan bebas hambatan. Hasil pengukuran pada sejumlah titik juga menunjukkan kemungkinan munculnya lintasan jamak atau echo dengan beda waktu lebih dari 50 mikrodetik, yaitu jarak waktu sejauh datangnya sinyal duplikat yang masih digunakan saat ini. Walaupun masih belum konklusif karena keterbatasan sampel, temuan temuan diatas menunjukkan perlu dipertimbangkannya kondisi lingkungan dan karakteristik perambatan gelombang radio dalam pemilihan konfigurasi transmisi yang paling tepat dan penemuan criteria desain set-top box.
Gambar 4. Spectrum Doppler untuk kecepatan penerima 40km/jam
Disamping itu juga, pada ujicoba siaran TV digital dapat dibuktikan optimasi kanal dimana 1 kanal dengan kapasitas 17,56 Mega bps dapat diisi sebanyak 5 program siaran TV masing masing sebesar 2 Mega bps yang dapat diterima untuk pesawat TV (fixed) biasa dan 5 program oleh handheld. Maka dengan hasil ini diperlukan perubahan regulasi yang mengatur operator TV digital yaitu antara penyedia jaringan dan penyedia konten dengan aturan yang jelas.
3. PENUTUP
Uji coba berbagai standard teknologi siaran TV digital di Indonesia dan pengukuran unjuk kinerjanya serta penelitian modifikasi standard masih diperlukan sebelum implementasi siaran TV digital di Indonesia benar-benar dilakukan. Sistem siaran TV digital dengan berbagai keunggulannya memang menjanjikan berbagai keuntungan di masa depan. Pemirsa jadi lebih nyaman menonton siaran TV dengan kualitas gambar lebih tinggi serta terintegrasi dengan fitur layanan multimedia lainnya, termasuk yang bersifat interaktif. Semakin tingginya tingkat layanan dan jenis fitur yang dapat disediakan dengan sistem baru ini juga menjadi daya tarik bagi operator TV. Sehingga mekanisme migrasi dari siaran TV analog ke digital harus terencana dengan baik agar tidak memberatkan masyarakat sebagai konsumen maupun operator TV dan penyedia konten, serta memudahkan penyusunan dan pengawasan regulasi oleh pemerintah. Selain itu, momentum implementasi siaran TV digital dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri elektronika nasional dan percepatan pembangunan daerah perbatasan melalui pendekatan media informasi.
4. Daftar Pustaka
[1]. Walter Fischer, “Digital Television a Practical Guide
for Engineers”, Springer-Verlag Berlin Heidelberg
2004. [2]. Ladebusch, U and A. Liss, Claudia, “Terrestial DVB
(DVB-T): A Broadcast Technology for Stationary
Portable and Mobile Use”, Proceedings of the IEEE Vol
. 94 No.1 January 2006. [3]. H. Reimers, Ulrich, “DVB-the Family of International
Standard for Digital Video Broadcasting, Proceedings
of the IEEE Vol . 94 No.1 January 2006.
[4]. _________, “Digital Video Broadcasting (DVB); Framing structure, channel coding and modulation for digital terrestial television”, European Telecommunication Standards Institute (ETSI), March 1997.
[5]. _________, “Digital Video Broadcasting (DVB); Implementation guidelines for DVB terrestial services; Transmission aspects, ETSI Technical Report, 2004.
[6]. _________, “Digital Video Broadcasting (DVB); Measurement guidelines for DVB systems, ETSI Technical Report, 2001.
[7]. _________, "Common Interface Specification for Conditional Acess and other Digital Video Broadcasting Decoder Applications", European Standard (EN 50221), February. 1997
Teknologi Paling Aplikatif pada Industri Informasi.
Media Indonesia, Kamis, 1 Mei 1997
Aplikasi untuk Industri TV di Indonesia
Beberapa waktu yang lalu di harian ini saya menulis mengenai Era Pay TV di Indonesia (Media Indonesia tanggal 18 April 1996). Di dalamnya saya menggambarkan teknologi baru yang telah dikembangkan untuk memancarkan siaran TV dan juga sebagai sarana untuk data communication, yaitu Wireless System. Karena ekonomis, teknologi ini sekarang diakui telah mencatat sejarah baru sistem penyiaran TV di Amerika. Apalagi setelah disempurnakan dengan teknologi MPEG2 atau digital compression (lihat box) telah menjadikan Wireless System bisa memancarkan hingga sekaligus ratusan kanal dan dengan kualitas penerimaan yang tinggi.
Jika diterapkan di Indonesia teknologi ini sebenarnya menjawab kebutuhan lima TV swasta Indonesia yang terus berlomba-lomba menambah areal liputan siarannya di daerah-daerah. Setiap stasiun TV swasta terus menambah jumlah stasiun relay di daerah-daerah, karena penetrasi yang luas menjadi penting untuk menjaring iklan sebanyak-banyaknya. Kendati stasiun relay kini dibangun dengan bekerja sama antar lima stasiun, satu stasiun relay membutuhkan investasi sebesar kira-kira lima milyar Rupiah. Belum ditambah dengan biaya pengoperasiannya setiap bulan. RCTI misalnya, berencana untuk memiliki 300 stasiun relay. Padahal dengan Wireless System biaya untuk membangun stasiun Wireless System cukup dengan USD 200.000.
Heartland Wireless Communications, Inc., yang mengaku perusahaan Pay TV dengan Wireless System terbesar di Amerika, hanya menawarkan USD 50 untuk mulai berlangganan yang termasuk didalamnya sewa peralatan dan biaya instalasi ditambah gratis iuran bulan pertama.
Wireless System
Wireless System yang di Amerika yang mulanya disebut MMDS (Multi-point Multi-channel Distribution Service) kini adalah industri yang bernilai sebesar dua milyar Dollar Amerika setahun. Awalnya, system ini digunakan untuk komunikasi data bisnis. Sekarang pun masih digunakan oleh sistem komunikasi data oleh kebanyakan Bank, untuk ATM misalnya. Wireless System juga digunakan secara luas oleh operator telephone selular dan pager. Wireless System menggunakan pemancaran gelombang mikro atau microwave transmission, sehingga sistem ini membutuhkan alat tambahan pada pesawat TV untuk menerima siaran MMDS atau Wireless System ini. Banyak perusahaan elektronik yang telah terjun ke dalam industri peralatan Wireless System ini. Di antaranya adalah : People's Choice TV, PacTel, NYNEX, Thomson (RCA), Zenith, dan General Instruments. Sedangkan Pasific Monolithics, yang terletak di jantung Lembah Silicon di Amerika adalah perusahaan yang terbesar dalam memproduksi peralatan Wireless System. Pasific Monolithics melayani lebih dari 150 perusahaan penyedia siaran Wireless System di 40 negara di seluruh dunia.
Wireless System sebenarnya sudah ada sejak tahun 1984 di Amerika. Waktu itu Wireless System sudah bisa menyediakan 33 channel (kanal) analog. Industri ini tumbuh begitu pesatnya sejak dihapuskannya pembatasan bagi Wireless System pada 1992 untuk ikut menyiarkan acara-acara top dari jaringan TV broadcast biasa. Dari hanya 200.000 pelanggan tiba-tiba tumbuh sebesar 250% menjadi 750.000 pelanggan pada akhir tahun 1994. Menurut Presiden Wireless Cable Association International, Andrew Kreig, Wireless System saat ini telah mencapai 5 juta pelanggan tersebar di 80 negara di dunia.
Wireless System adalah sistem yang paling ekonomis yang pernah dikembangkan untuk pemancaran siaran TV. Wireless System bisa menjawab mahalnya peralatan pemancar dan penerima siaran DBS yang harus dibeli oleh pelanggan (lihat tulisan saya Di Era Siaran DBS, TV Swasta Tergusur? Media Indonesia 6 Juni 1996, juga Mengukur Bisnis TV Digital Peter Gontha, SWA 5 Maret 1997). Wireless System menjawab mahalnya investasi yang dikeluarkan jaringan TV broadcast biasa untuk mendirikan sebuah satu stasiun relay di daerah supaya areal cakupannya meluas (seperti lima TV swasta di Indonesia). Atau Wireless System juga menjawab tidak praktisnya membangun siaran TV yang didistribusikan lewat jaringan kabel coaxial, seperti yang dilakukan Indovision di beberapa perumahan di Jabotabek (lihat Era Pay TV di Indonesia).
Layanan Baru yang Bisa ditawarkan TV Swasta
Satu stasiun Wireless System dapat menyediakan 33 kanal siaran analog atau 100 hingga 300 kanal siaran digital! Selain bisa digunakan untuk kanal-kanal siaran TV, kanal ini juga bisa digunakan untuk membangun Interactive TV (pay-per-view), atau kanal untuk access ke Internet dengan kecepatan mengirim data sebesar 36 Megabit per detik (lewat kabel telepon paling tinggi cuma 28,8 kilobit per detik).
Interactive TV sebenarnya sudah diaplikasikan oleh beberapa stasiun TV swasta Indonesia, namun untuk aplikasi yang sederhana yakni sebagai sarana bermain game, seperti Jitu, Gol Gol Gol dan lain-lain. Dengan Wireless System dapat disediakan interactive TV yang lebih menarik, yaitu menyediakan acara (biasanya film) yang bisa dipilih (pay-per-view). Pelanggan hanya akan membayar film yang dipesannya saja. Di Amerika, pay-per-view ini telah menurunkan pendapatan usaha rental film (Laser Disk dan Kaset) karena melalui pay-per-view, orang tidak perlu ke luar rumah untuk meminjam dan mengembalikan film dengan harga yang sama.
Untuk membangun Pay-per-view di Indonesia cukup bekerjasama dengan misalnya dengan DirecTV di Amerika yang telah memiliki perlengkapan pay-per-view. Film yang dipesan dapat ditransfer dari DirectTV melalui satelit kemudian dipancarkan ke rumah pemesan melalui Wireless. Kendati secara teknologi hal ini memungkinkan, namun di Indonesia barangkali pay-per-view ini akan terbentur pada soal peraturan, karena ini menyangkut soal serbuan "budaya asing" ke Indonesia yang sebenarnya juga sudah terjadi lewat serbuan "budaya asing" lewat Laser Disc, kaset dan terakhir lewat murahnya Video CD bajakan. Padahal lewat pay-per-view, "serbuan" ini lebih bisa dikontrol atau diseleksi dibanding menyeleksi dan mengontrolnya lewat rental dan pasar gelap.
Meski demikian Wireless System ini memiliki kekurangan, yaitu siarannya tidak boleh terhalang oleh gedung atau bukit untuk mendapatkan mutu siaran yang maksimal. Juga radius siarannya hanya 75 sampai 90 miles atau sekitar 130 km. Namun demikian kekurangan itu bisa diatasi dengan dengan peralatan repeater untuk memperbaiki siaran di daerah yang terhalang (daerah bayangan).
Di Amerika, di mana kompetisi begitu ketatnya, jumlah kanal yang ditawarkan sebuah stasiun Pay TV menjadi faktor kunci untuk memenangkan persaingan. Karena itu digital compression (lihat box) sudah menjadi standar untuk mendapatkan jumlah kanal yang banyak. Di Indonesia siaran Pay TV dengan banyak kanal itu sudah dimulai oleh Indovision lewat satelit Palapa C2. Nanti, setelah satelit Indostar diluncurkan, kanal yang tersedia dan kualitas akan bertambah lebih dari 19 kanal yang sekarang sudah tersedia. Indovision saat ini sebagai perusahaan siaran Pay TV lewat satelit (DBS) memang belum menjadi ancaman bagi lima TV swasta jika melihat target pemirsanya yang jauh berbeda. Juga besarnya harga peralatan penerima siaran Indovision (antena, receiver dan decoder). Meski demikian sebagai bisnis, Indovision adalah bisnis yang prospektif karena memang memiliki target penonton yang sangat jelas, yaitu golongan dengan status ekonomi menengah ke atas. Apalagi harga peralatan penerima siaran TV digital lewat satelit Indostar akan lebih murah dari yang tersedia sekarang
Panduan Penerimaan TV digital (1)
Use of Digital TV Converter Boxes Penggunaan TV Digital Converter Box
To enjoy Digital TV programming, you need a TV with a digital TV tuner, also referred to as ATSC tuner. Yet it is still possible to save your old analog TV from a premature death once the DTV transition is complete after February 2009. Untuk menikmati program TV digital, Anda harus dengan TV digital TV tuner, juga disebut sebagai tuner ATSC. Namun ia masih mungkin untuk menyimpan lama analog TV dari kematian prematur setelah DTV transisi setelah selesai Februari 2009. All you have to do is invest in an inexpensive digital TV converter box. Yang perlu anda lakukan adalah berinvestasi di murah TV digital converter box.
Learn more about DTV converter boxes and related connectivity requirements. Pelajari lebih lanjut tentang DTV converter box dan konektivitas terkait persyaratan. See also how you can have an almost 'free' converter box thanks to the present system of DTV coupons. Lihat juga bagaimana Anda dapat memiliki hampir 'gratis' converter kotak ini berkat sistem DTV kupon.
The Zenith DTT900 Digital TV Converter box
Zenith DTT900 Set-top Box Zenith DTT900 Set-top Box
Reception of DTV: Penerimaan DTV:
What do you need to receive Digital TV? Apa yang anda perlukan untuk menerima digital TV?
To receive over-the-air digital TV broadcasts, your television set should have an ATSC tuner. Untuk menerima over-the-air siaran TV digital, Anda harus memiliki pesawat televisi yang tuner ATSC.
If your TV set is one of the millions of analog sets still in use in many households, then you would need to buy a small digital TV converter box. Jika televisi adalah salah satu dari jutaan analog set masih banyak digunakan di rumah tangga, maka anda akan perlu membeli kecil TV digital converter box.
The DTV set-top box converts the digital TV signals into signals that an analog TV understands. DTV the set-top box yang mengkonversi sinyal TV digital yang menjadi sinyal TV analog yang mengerti.
You would need one set-top box per TV since this is serving as the digital TV tuner for your analog television. Anda akan membutuhkan satu set-top box per TV sejak ini menjabat sebagai digital TV tuner untuk televisi analog.
Hooking up a Digital TV Converter Box Hooking up a TV Digital Converter Box
Installing your DTV converter box is a relatively simple process. Instalasi DTV converter box anda adalah proses yang relatif sederhana. It is somewhat similar to connecting an old VCR to your TV. Hal ini agak mirip dengan yang lama VCR terhubung ke TV Anda.
These boxes have all the connections you need to feed your old analog TV with the new digital TV signals. Kotak ini memiliki semua koneksi yang anda butuhkan untuk pakan analog TV lama Anda dengan yang baru sinyal TV digital. These include: Ini termasuk:
An antenna input which connects to an indoor or outdoor antenna, an RF out for use with TVs which do not support a composite video input, and the standard yellow, red and white composite video/stereo audio outputs. Antena masukan yang terhubung ke sebuah gedung atau antena luar, sebuah RF untuk penggunaan dengan TV yang tidak mendukung komposit video input, dan standar kuning, merah dan putih composite video / audio stereo output. Some digital TV converter boxes also support an S-video connection for a higher quality video feed to your TV. Beberapa TV digital converter box juga mendukung koneksi S-video yang lebih tinggi untuk kualitas video feed ke TV Anda.
These DTV set-top boxes come with all the required connection cables and an installation manual which will guide you through the setup process; the latter covers both the hook-up and the automatic tuning process. DTV ini set-top box datang dengan semua yang diperlukan koneksi kabel dan instalasi manual yang akan memandu Anda melalui proses setup; yang kedua mencakup baik hook-up dan proses pencarian otomatis.
A handy easy-to-follow digital TV converter box installation and set-up guide (in PDF format), has also been prepared by the National Association of Broadcasters (NAB). You can download this handy guide from here . J berguna mudah untuk mengikuti TV digital converter box instalasi dan panduan setup (dalam format PDF), juga telah disiapkan oleh National Association of Broadcasters (nab). Anda dapat men-download panduan ini berguna dari sini.
A few points about Digital TV Converter Boxes Beberapa poin tentang TV Digital Converter Box
DTV converters will help extend the lifetime of your analog TV beyond the analog TV cut-off date (February 17, 2009), but there are a few implications worth taking note of: DTV converters akan membantu memperpanjang masa anda TV analog di luar TV analog cut-off date (17 Februari 2009), tetapi ada beberapa implikasi bernilai mengambil catatan:
Peluru biru
Your TV will be rendered nothing more than a monitor in that to change channels, you will have to use the DTV converter box remote. TV Anda akan diberikan tidak lebih dari yang di monitor untuk mengubah saluran, Anda akan harus menggunakan DTV converter box jauh. Nothing serious in that this is nothing more than a nuisance, yet it may take you some time till you get used to running around with two remotes. Tidak serius dalam hal ini tidak lebih dari satu gangguan, namun mungkin diperlukan waktu beberapa saat sampai Anda mendapatkan sekitar digunakan untuk berjalan dengan dua remotes.
Peluru biru
While an analog TV set connected to a digital TV converter box will be able to display available free over-the-air DTV broadcasts in your area, yet the displayed image on your old TV need not necessarily be in its full original quality. Sedangkan televisi analog yang terhubung ke TV digital converter box akan dapat menampilkan tersedia gratis over-the-air broadcast DTV di wilayah Anda, namun gambar yang ditampilkan di TV lama Anda tidak perlu selalu berada di seluruh kualitas aslinya. This depends on the picture quality of your old TV. Hal ini tergantung pada kualitas gambar yang lama TV.
Peluru biru
If you have a sufficient reception signal, you will get a picture that is clearer than what you are used to with your old analog connection, but it will not be HDTV. Jika Anda memiliki penerimaan sinyal yang cukup, Anda akan mendapatkan gambar yang jelas dari apa yang digunakan untuk Anda yang lama dengan koneksi analog, tetapi tidak akan HDTV. To watch free over-the air high definition TV content, you need a new digital TV; this will have the required digital tuner built-in and a screen with a high enough native pixel resolution to support high definition programming. Untuk menonton gratis melalui udara-high definition TV, Anda harus baru TV digital; ini akan ada yang diperlukan tuner digital built-in dan layar yang cukup tinggi dengan resolusi asli piksel definisi tinggi untuk mendukung program.
Peluru biru
If you wish to continue watching analog low power TV broadcasts, Class A, or TV translator stations, you should purchase a converter box with ' analog pass-through ' capability. Jika Anda ingin terus menonton TV analog rendah daya broadcast, Kelas A, atau stasiun TV penerjemah, Anda harus membeli converter box dengan 'analog-lulus melalui' kemampuan. This feature allows RF analog broadcast signals to pass through the digital TV converter box, to be tuned by your analog TV. Without analog pass-through, you may have to connect an antenna switch or a signal 'splitter' to bypass the box to view low-power analog TV broadcasts. Fitur ini memungkinkan RF sinyal siaran analog untuk lulus melalui TV digital converter box, untuk disetel oleh TV analog. Tanpa analog-lulus melalui, Anda mungkin harus menghubungkan antena beralih atau sinyal 'splitter' untuk memotong kotak untuk melihat rendah daya siaran TV analog.
Coupon-eligible converter boxes with analog pass-through have been certified by the NTIA (National Telecoms and Information Administration) accordingly. Kupon-kotak dengan layak converter analog-lulus melalui telah disahkan oleh NTIA (Nasional Telecoms dan Informasi Administrasi) yang sesuai. A list of approved boxes is available on-line here . Converter box models that have analog pass-through capability are noted on the list with an asterisk next to them. Daftar disetujui kotak yang tersedia on-line di sini. Konverter kotak analog model yang telah lulus melalui kemampuan yang tercantum dalam daftar dengan tanda bintang di samping mereka.
DTV Coupons: How to get hold of your almost 'FREE' Digital TV Converter Box Kupon DTV: Bagaimana untuk terus Anda hampir 'GRATIS' Digital TV Converter Box
DTV converter boxes are relatively inexpensive. DTV converter box yang relatif murah. At present, these boxes are selling at anything between $50 and $60, but prices are expected to fall later in the year. Saat ini, ini kotak yang menjual sesuatu di antara $ 50 dan $ 60, namun harga ini diharapkan nanti jatuh pada tahun.
Still, in order to minimize the burden of the DTV transition on the consumer, the FCC has come up with a subsidization scheme whereby each household is entitled for two coupons. Each of these coupons is worth $40 towards the purchase of approved digital TV converter boxes from a number of retailers. Meski demikian, dalam rangka untuk meminimalkan beban yang DTV transisi pada konsumen, FCC yang telah datang dengan skema subsidization dimana setiap rumah tangga berhak untuk dua kupon. Setiap kupon ini senilai $ 40 untuk pembelian disetujui TV digital converter box Dari sejumlah pengecer. A list of such approved boxes is mailed together with the digital TV converter box coupons. Daftar seperti itu adalah kotak surat yang telah disetujui bersama-sama dengan TV digital converter box kupon.
Major retailers include Best Buy, Circuit City, RadioShack, and Wal-Mart. Pengecer besar termasuk Best Buy, Circuit City, RadioShack, dan Wal-Mart. But there are many others. Tetapi ada banyak orang lain. A full list of approved retailers is available in PDF format here . Lengkap daftar disetujui pengecer tersedia dalam format PDF disini.
DTV Converter Box Coupon
To get hold of these TV converter box coupons, either call 888-DTV-2009 to provide the relevant information, or go to www.dtv2009.gov to apply on-line. Untuk memperoleh ini TV converter box kupon, baik panggilan 888-DTV-2009 untuk menyediakan informasi yang relevan, atau pergi ke www.dtv2009.gov untuk menerapkan on-line.
The coupons will be sent to your address. Kupon yang akan dikirim ke alamat Anda. It can take anything between six to eight weeks to have your coupons mailed to you via standard mail. Dapat mengambil apapun antara enam sampai delapan bulan untuk mendapatkan kupon dikirimkan kepada anda lewat surat standar. To get a better idea of how long it takes to get a coupon, check out the government's ' Where's My Coupon? ' Untuk mendapatkan ide yang lebih baik dari waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kupon, cek pemerintah 'Saya Kupon dari mana? " page; there you can also check your application status. halaman; ada Anda juga dapat memeriksa status aplikasi Anda.
Once you receive these coupons, you will need to visit an approved retail store; most of the approved retailers would not accept these TV converter box coupons for on-line purchases. Setelah Anda menerima kupon ini, anda perlu mengunjungi sebuah toko retail disetujui; sebagian besar tidak akan disetujui pengecer menyetujui TV converter kotak kupon untuk pembelian on-line.
Should you get your DTV Coupons now? Jika Anda mendapatkan DTV Kupon sekarang?
These DTV coupons expire within three months from the date they are mailed. So there arise the issue of whether to apply now or latter. Why? DTV kupon ini berakhir dalam tiga bulan dari tanggal surat mereka. Jadi ada timbul persoalan apakah akan berlaku sekarang atau terakhir. Mengapa?
None of the present digital TV converters are available at $40. Tidak ada masa kini TV digital converters tersedia di $ 40. At the time of this write-up, the least expensive digital TV converter boxes we have seen are selling at close to $50 while the average box is selling at $60. Pada saat ini pujian, yang paling mahal TV digital converter box yang telah kita lihat adalah menjual di dekat $ 50 sedangkan rata-rata penjualan di kotak adalah $ 60. This means that at present, you will have to fork out at least a further $10 to $20 to add to your $40 coupon to get hold of a DTV set-top box. Ini berarti bahwa saat ini, Anda harus membayar setidaknya lebih $ 10 hingga $ 20 ke $ 40 anda mendapatkan kupon untuk terus DTV dari set-top box.
But prices are expected to fall close to the $40 mark later in the year. Tapi harga diharapkan untuk menutup jatuh ke $ 40 tandai nanti pada tahun. EchoStar is planning on releasing a $40 DTV box - labeled TR-40, offering full EPG. EchoStar berencana melepaskannya di sebuah kotak $ 40 DTV - berlabel TR-40, yang menawarkan penuh EPG. Unfortunately, no release date has been announced so far for the EchoStar box but at this price tag, your DTV box will be 'FREE'. Sayangnya, tidak ada rilis tanggal telah diumumkan selama ini untuk EchoStar kotak ini, tapi harga, Anda akan DTV kotak 'GRATIS'. And once the $40 EchoStar digital TV converter box is out, it is only logical to expect that the present available models will be forced to sell at close to $40. Dan setelah 40 $ EchoStar TV digital converter kotak keluar, hanya logis untuk mengharapkan bahwa kini tersedia model akan terpaksa menjual di dekat ke $ 40.
So whether to apply now for your TV converter box coupon or later depends on when you want to start enjoying DTV reception. Jadi apakah akan berlaku sekarang untuk TV converter box kupon atau lambat tergantung pada saat Anda ingin menikmati DTV penerimaan. There is only one drawback though... Hanya ada satu keberatan meskipun ...
The government has set aside a fixed number of coupons for the purpose of making this DTV transition less of a burden on those still using analogue TV sets. Pemerintah telah menetapkan selain tetap jumlah kupon untuk tujuan ini membuat DTV transisi kurang dari beban yang masih menggunakan analog TV sets. In total, there are 33.5 million coupons, but 11.25 million of these will be available only once the first lot is used and only to those households that solely use analog over-the-air TV. Secara total, terdapat 33,5 juta kupon, tetapi 11,25 juta ini akan tersedia hanya sekali pertama banyak digunakan dan hanya untuk orang-orang rumah tangga yang hanya menggunakan analog over-the-air TV. Up to the first week of April, there were already a total of 10 million digital TV converter box coupon requests though only a very small portion of these have so far been redeemed. Hingga minggu pertama April, sudah ada total 10 juta TV digital converter box kupon permintaan walaupun hanya yang sangat kecil ini telah ada selama ini diklaim. The reality is that many manufactures have still to roll out their DTV boxes - meaning that at present, choice is very much limited. Kenyataannya adalah bahwa masih ada banyak manufactures untuk bangun mereka DTV kotak - yang berarti bahwa pada saat ini, pilihan sangat terbatas. Whether these coupons will suffice is not clear, yet it will surely take a couple of months before all these coupons will run out. Apakah kupon ini tidak akan cukup jelas, namun ia pasti akan memakan waktu beberapa bulan sebelum semua kupon akan habis. At the same time, if you are preoccupied that you may not get a DTV coupon at all, your best bet will be to sign up now. Pada saat yang sama, jika Anda sedang asyik bahwa Anda mungkin tidak mendapatkan kupon DTV at all, your best bet akan untuk mendaftar sekarang.
Which Digital TV Converter Box to Buy? TV digital yang Konverter Kotak Membeli?
Your DTV coupon will have to be used against one of the 70 or so approved boxes. DTV Anda akan memiliki kupon yang akan digunakan terhadap salah satu dari 70-an kotak disetujui. As stated earlier on, quite a number of these boxes are not available yet, so if you want a specific model, it may be that you will have to wait. Sebagaimana dinyatakan di awal, cukup jumlah ini kotak yang belum tersedia, jadi jika anda menginginkan sebuah model spesifik, mungkin Anda harus menunggu.
Still, there are already a couple of interesting boxes at a number of approved retail stores like Best Buy, Crutchfield, Circuit City and Wal-Mart. Meski demikian, sudah ada beberapa kotak menarik di sejumlah toko ritel disetujui seperti Best Buy, Crutchfield, Circuit City dan Wal-Mart. Remember, if you want to redeem your DTV coupon, in most cases, you will need to present it in person at one of the approved outlets. Ingat, jika Anda ingin mendapatkan kencan Anda DTV kupon, dalam banyak kasus, anda perlu hadir dalam orang di salah satu gerai yang telah disetujui. Among the few on-line retailers that accept to redeem your DTV coupons on-line, there is FreeDTVshop . Di antara beberapa on-line pengecer yang menerima untuk mendapatkan kencan Anda DTV coupons on-line, ada FreeDTVshop.
Featured DTV Converter Boxes: Feature DTV Converter Box:
Insignia NS-DXA1 Digital Converter Box
The Insignia NS-DXA1, presently available for purchase 'in-store' at Best Buy for $59.99 and on-line through FreeDTVShop for $69.99 before the coupon discount, has one of the best video quality and good tuner sensitivity. NS-lambang yang DXA1, sekarang tersedia untuk membeli 'di toko' di Best Buy untuk $ 59,99 dan on-line melalui FreeDTVShop untuk $ 69,99 sebelum kupon diskon, memiliki salah satu yang terbaik dan kualitas video tuner sensitivitas.
It is also characterized by a signal level indicator, quick easy setup, big button remote, volume control on box, and digital close caption controls. Hal ini juga ditandai dengan tingkat indikator sinyal, cepat mudah diatur, besar tombol remote, kontrol volume pada kotak, dan digital menutup keterangan kontrol.
On the negative side, it do lack a few of the features found on other boxes like no factory reset button, no S-Video and no analog pass-through. Pada sisi negatif, ia tidak kekurangan beberapa fitur yang ditemukan pada kotak lainnya seperti tidak ada tombol reset pabrik, tidak ada S-Video dan tidak lulus melalui analog. There is also a delay of about 5 seconds for the image to appear on power up. Juga terdapat penundaan selama sekitar 5 detik untuk foto untuk tampil di atas kekuasaan.
Zenith DTT900
The Zenith DTT900 digital TV converter box is essentially the same product as the Insignia but under a different brand name. Zenith the DTT900 TV digital converter box pada dasarnya adalah produk yang sama sebagai lambang, tetapi di bawah nama merek yang berbeda. In fact, both models share the same tuner and application chips inside a different cover, and have the same features and characteristics. Pada kenyataannya, baik model share yang sama tuner dan aplikasi yang berbeda di dalam chip ini, dan memiliki fitur yang sama dan karakteristik.
The DTT900 is presently available for in-store purchase at Circuit City for $59.99, HHGregg for $49.97, and RadioShack for $59.99. DTT900 yang sekarang tersedia untuk di-toko pembelian di Sirkuit Kota untuk $ 59,99, HHGregg untuk $ 49,97, dan untuk RadioShack $ 59,99. And like the Insignia, it is also available for on-line purchase at FreeDTVShop for $69.99. Dan seperti lencana, juga tersedia untuk pembelian secara on-line di FreeDTVShop untuk $ 69,99.
The RCA DTA800B is surely one of the best digital TV converter boxes. RCA DTA800B yang benar-benar salah satu yang terbaik TV digital converter box. It is available for in-store purchase at Wal-Mart and also online via FreeDTVShop FOR $59.99. Ini tersedia untuk di-pembelian di toko Wal-Mart serta secara online melalui FreeDTVShop FOR $ 59.99.
RCA DTA800B
It delivers excellent video quality. It memberikan kualitas video yang sangat baik. It also has an excellent remote with large-size buttons, a basic electronic program guide, digital close caption controls, and is one of the few digital TV converter boxes that come with smart antenna support. Ia juga memiliki sangat jauh dengan ukuran besar-tombol, dasar panduan program elektronik, digital menutup keterangan, dan adalah salah satu dari beberapa TV digital converter box yang datang dengan antena pintar dukungan.
On the other hand, the DTA800B receiver sensitivity is not as good as the Insignia or the Zenith referred to earlier on. Di lain sisi, kepekaan DTA800B penerima tidak baik sebagai lambang atau Zenith disebut lebih dulu. It also lacks a few features such as manual channel change controls and analog pass-through. Ia juga tidak beberapa fitur seperti manual mengubah saluran kontrol dan analog pass-through.
Another DTV converter box that includes Smart Antenna support is the TIVAX STB-T9 . In addition, it includes an auto set-up function, a basic EPG, parental control support, closed caption controls, and Dolby Digital audio out. Lain DTV converter box yang berisi dukungan Smart Antena adalah TIVAX STB-T9. Selain itu, termasuk yang mengatur secara otomatis fungsi-up, dasar EPG, dukungan kontrol orangtua, keterangan yang ditutup, dan Dolby Digital audio out.
TIVAX STB-T9
The STB-T9 is not available from any national retailer but instead is available from a number of on-line stores including the Consumer Electronics Group for $49.99 and FreeDTVShop for $59.99. STB-T9 yang tidak tersedia dari pengecer nasional namun tersedia dari sejumlah toko on-line termasuk Elektronik Konsumen Group untuk $ 49,99 dan FreeDTVShop untuk $ 59,99.
And What about your 'FREE' Digital TV Converter Box? Bagaimana dengan Anda dan 'GRATIS' TV Digital Converter Box?
DTV converter boxes are relatively inexpensive, yet it is possible to get your digital TV converter box for free (after the DTV coupon discount). DTV converter box yang relatif murah, namun ada kemungkinan untuk mendapatkan TV digital converter box gratis (setelah DTV kupon diskon).
All you have to do is to wait till the EchoStar TR-40 is released. Yang perlu anda lakukan adalah menunggu sampai EchoStar TR-40 dilepaskan. As expressed earlier on, the TR-40 is expected to sell at just $40 and should feature a signal strength meter, VCR timer, full EPG with eight days of program guide data, and double conversion tuning. However, it will lack close caption controls. Seperti yang dinyatakan sebelumnya pada, TR-40 yang diharapkan untuk menjual hanya $ 40 dan fitur yang kekuatan sinyal meter, VCR waktu, EPG penuh dengan delapan hari dari program panduan data, dan double konversi tuning. Namun, ia akan menutup kekurangan keterangan kontrol . The real problem with the TR-40 is that no release date has been announced so far by EchoStar. Sebenarnya masalah dengan TR-40 adalah bahwa tidak ada rilis tanggal telah diumumkan oleh EchoStar begitu jauh.
The EchoStar TR-40 and DISH Network DTVPal Confusion Story! EchoStar the TR-40 dan Dish Network DTVPal Kebingungan Story!
Well, the EchoStar TR-40 was originally announced at CES 2008. Well, yang EchoStar TR-40 pada awalnya diumumkan di Ces 2008. Then, it appears to have been renamed as DTVPal, and now the latest story is that Dish Network DTVPal and EchoStar TR-40 are actually separate products. Kemudian, tampaknya telah diganti sebagai DTVPal, dan sekarang yang terbaru adalah cerita yang Dish Jaringan DTVPal dan EchoStar TR-40 produk yang benar-benar terpisah.
DTVPal by EchoStar
The Dish Network DTVPal digital-to-analog converter is available from the official website at $59.99; the EchoStar TR-40 is coming in the future, but there aren't any additional details. The Dish Jaringan DTVPal digital-ke-analog converter yang tersedia di website resmi pada $ 59,99; yang EchoStar TR-40 akan datang di masa depan, tetapi tidak ada rincian tambahan.
However, Dish Network CEO Charlie Ergen hinted on his TV show 'Charlie Chat' that the TR-40 will have an MSRP of $40 despite that at this price tag, DISH Network will be selling it below cost. Namun, CEO Dish Jaringan Charlie Ergen hinted pada TV show 'Charlie Chat' bahwa TR-40 akan memiliki MSRP sebesar $ 40 walaupun saat ini harga yang tag Dish Network akan menjual di bawah biaya. It should not be surprising if the EchoStar TR-40 will feature some sort of advertising to compensate for this lower price-tag. Seharusnya tidak mengherankan jika EchoStar TR-40 akan fitur beberapa jenis periklanan untuk kompensasi ini untuk menurunkan harga-tag.
But... Tapi ... why selling it at a loss? mengapa penjualan di suatu kerugian? It appears that the EchoStar aim with the TR-40 is to get onboard new customers for its satellite TV services while pushing away more customers from cable TV companies. Nampaknya EchoStar tujuan dengan TR-40 adalah untuk mendapatkan pelanggan baru onboard satelit untuk layanan TV sambil mendorong jauh lebih banyak pelanggan dari perusahaan TV kabel.